Beberapa menit lalu telingaku dijejali cerita yang bikin aku geram dan membuat ingin segera menuliskannya disini… Tidak boleh ada korban lagi!!!!
Baiklah, semua yang menyakitkan dan menyenangkan tentang dia sudah kulupakan, sudah ku ikhlaskan rasa penasarannku ini tak terjawab, perasaanku terhadap dia sudah normal seperti perasaanku terhadap tukang jual batagor, tukang parkir, ibu kantin, dosen, pegawai ITB, orang yang lagi nyebrang, orang kebanyakan, bahkan orang yang tak ku kenal. Menuliskan ini bukan berarti membuka luka lama, karna luka itu sudah kering lalu hilang tanpa bekas sedikitpun. Menuliskan ini tidak lain hanya karna aku tak ingin teman-teman cewe lain menjadi korban,,,, (mikir dulu kira-kira apa kata yang tepat), hm mungkin korban ke-b&^ng@*k an nya!
Cerita yang baru saja ku dengar (dan sudah dipastikan kebenarannya) adalah cerita tentang disakitinya seorang cewe (yang ternyata adalah temanku juga) oleh cowo dengan cara yang … argghhhh!!!! Cara yang kejam dan jahat, namun tak terlihat seperti kejahatan. Modus kejahatannya adalah sebagai berikut: taklukkan lalu ditinggalkan tanpa kejelasan!!! Setelah cewe ditaklukan (plizzz untuk cewe-cewe jangan mudah takluk, di inkubasi sajalah hatinya jangan sampai meleleh wwkwkwkk) maka terbukalah jalan untuk menjalin komunikasi yang intensif. Melalui komunikasi tersebut digencarkanlah serangan-serangan yang membuat cewe manapun akan menyimpan harapan yang besar terhadapnya (rasanya ga perlu disebutkan baik pernyataan atau sikap yang membuat cewe berharap banyak).
Setelah itu dimulailah permainan laying-layang: tarik ulur. Permainan sangat sadis, karna ketika si cewe sudah mulai berusaha melupakan, cowo b%en&*@ itu datang kembali dengan gempuran infectious (yang pada ujungnya menginfeksi hati :D wkwkwk). Lalu menghilang lagi. Kondisi tersebut mengalami iterasi sampai titik tertentu dimana cowo itu akhirnya menghilang tanpa kabar…
Begitulah kejahatan yang juga menimpaku dulu. Mungkin lebih parah daripada yang menimpa temanku. Si cowo $%#ng#@k itu menyatakan isi hatinya dan mengungkapkan harapan2 di kehidupan kedepan, hmm… Dan ternyata,,, bukan cuma aku dan temanku yang jadi korban, menurut seorang teman dia juga pernah melancarkan serangannya kepada seorang cewe yang ga boleh diketahui identitasnya. Wew!!!
Ga enak untuk menuliskan ini, semoga bisa jadi pelajaran hidup yang berarti. Pelajaran untuk tidak mudah ditaklukan, tidak mudah percaya sama cowo, namun bukan berarti harus menutup diri. Perlakukan saja semua cowo sama rata.: semuanya teman. Menjalin pertemanan toh sama saja dengan memberi kesempatan orang lain untuk mengenal kita apa adanya, dan kesempatan kita untuk belajar memahami orang lain. Kalau si cowo dah ngebahas masalah-masalah sensitive (soal perasaan) kabur ajah... Wuakakaka, ga ding! Penanganan nya tentu akan berbeda untuk setiap orang, jika memang teman-teman merespon positif dan siap membina rumah tangga & menciptakan generasi terbaik dunia tentunya! ☺ Suru aja dia ngadep enyak babeh…hehehe.. (Mulai sok tau nih gw, macem dah makan asem garem kehidupan aja))
Ok serius lagi ah! Jangan sampai kesalahan fatal dalam hidupku ini terulang atau terjadi pada teman-teman. Pelajaran penting: bahwa memang tak seharusnya kita menggantungkan harapan kepada selain Dia.
Tuesday, 28 October 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Kalo cewe yang nyerang cowo ato cewe yang mainin si cowo gimana tuh..?? Kan bisa juga? Hahahaha, peace ah.... ^_^
Yang penting jangan mudah dipermainkan, gak peduli dia cowo ato cewe, tul gak...?? :D
lebih baik jadi pemain, daripada cuma bisa menonton... wakaka
gempur gan!!
sius bisa mandang bliau sebagaimana orang yang nyebrang, ibu kantin (sejak kapan situ punya skandal ma ibu kantin?), dll? yaa, mulut bisa boong, tapi 'rasa' keknya emang g bisa boong, cem kecap Bebek, wakakaka
ada satu watak yang dimiliki laki2 dan (hampir) tidak dimiliki perempuan. kekuasaan. itulah mengapa si akhir umurnya, laki2 masih aja daftar jadi gubernur, bupati, presiden. karena ia ingin kekuasaan. karena ia ingin pengakuan bahwa dia itu hebat.
nah, modus yang nila dan teman2nya itu termasuk ke dalam misi 'kekuasaan' tadi. mungkin dia cuma ingin dikenal sebagai cowo yang bisa naklukin cewe2 cakep. semakin bnanyak cewe yang takluk maka rasa bangga akan dirinya itu juga akan semakin besar. ini disebut egois.
di beberapa kasus, ini juga terjadi oleh kaum perempuan. bedanya, si perempuan ga melakukan serangan, tapi cuman ngasih umpan2 manis saja. jadi awalnya dia ngajak jalan cowo2 pilihannya, beli ini beli itu. minggu depan cowoknya beda lagi, beli ini beli itu lagi..
jadi watak laki2 itu kekuasaan (keakuan), dan wanita adalah materi.
uhm,, pas denger Rossa yang ini, jadi inget postingan ini, kekna si nila dapet satu pendukung..
[play: Rossa_hey_ladies.mp3]
haxhaxhaxhaxhax... :P
Post a Comment